Madrasah hebat bermartabat- Lebih baik madrasah - Madrasah lebih baik

Breaking News

21 February 2019

KADO ULANG TAHUN PERNIKAHAN

Kabarmadrasah.com - 
Di sebuah ruang keluarga yang tak terbilang luas, Pak Kamad bercengkerama pada laptop dengan layar LCD sudah ada dua motif garis hitam. Mungkin sudah waktunya si leppy minta diganti, tapi selama masih bisa dipakai, ia mengabai kebutuhan itu karena cenderung memprioritaskan kebutuhan yang lain dulu.

“Bah...” Bisik Imah, sang istri.
“Ada apa, Umiiii?” Jawab Pak Kamad masih serius memandang layar di depannya.
“Minggu depan hari apa, Bah?” Tanya istri dengan harapan sang suami ingat hari ulang tahun pernikahan mereka.
Tapi Pak Kamad masih asyik dengan laptop-nya.
“Abah dengar gak sih?” Lebih sedikit keras suara sang istri.
“Iya, Abah dengar, Mi. Minggu depan, kan? Kalau ini hari Selasa, minggu depannya ya ketemu Selasa lagi.” Balas Pak Kamad santai.
“Iya hari apa di tanggal itu, Bah?”
“Kalau gak salah Selasa-nya pasaran Legi. Ada apa to, Mi?”
“Ah, Abah gak peka! Itu Selasa hari apa?”
“Selasa ya setelah hari Senin itu to, Mi. Memang ada apa dengan hari Selasa?”
“Abaaaah... Ah sudahlah, Umi mau tidur.”


Jemari Pak Kamad yang tadi mengetik di atas keyboard jadi jeda sejenak, sebenarnya ia hanya berpura-pura lupa hari apa tepat di Selasa itu, karena tak ingin sang istri berharap banyak pada moment ulang tahun pernikahannya. Dalam hati Pak Kamad bergumam,
“Gusti... Astaghfirullahal’adziiiim, Ampuni aku yang membuat jengkel istri, Gustiii.”

Keesokan paginya di Madrasah, Pak Kamad masih terselip rasa bersalahnya pada istri. Dalam benaknya berpikir, wajar kalau di hari ulang tahun pernikahan, sang istri ingin sesuatu yang spesial.
“Sampeyan mikir apa to, Pak Kamad?” Tanya Pak Nur, rekannya sesama pengajar di madrasah.

“Semalam istri ngambek. Sepertinya menginginkan sesuatu di hari ulang tahun pernikahan yang jatuh Selasa depan, Pak Nur.”
“Waduh, itu karena pengaruh teman-temannya mungkin. Lha wong istri saya juga begitu semenjak tak kasih fasilitas smartphone. Teman alumni madrasahnya ada yang posting apa, ia jadi terpengaruh. Padahal dulu ndak pernah mikir soal anniversary-anniversary nan.”
“Istriku yang belum kena polusi smartphone saja sepertinya pengen ada anniversary gitu, Pak Nur. Entah dari infotainment tivi mungkin.”

“Nah, sampeyan kado panci serbaguna saja. Aku dulu gitu. Bu Ida ada nomor kontak sales panci serbaguna tersebut. Biasanya para istri suka dengan alat masak yang serbaguna. Kenapa Pak Kamad tak coba memberi kado barang itu saja. Pasti istri Pak Kamad juga suka.” Saran Pak Nur.
“Wah, ide brillian. Tapi bayarnya?”
“Tenang, boleh nyicil selama setahun.”
“Ajiiib.”

Baca Juga Artikel lainnya :


Tidak perlu menunggu hari Selasa depan, Setelah mengontak si sales, secepat kilat barang itu datang ke madrasah.
“Wah, Pak Kamad romantis sekali.” Ucap Bu Ida.
“Iya, so sweet. Suami sayang istri...” Tambah Bu Mirna.
Pak Kamad menanggapinya dengan tersenyum penuh syukur. Dalam hatinya bergumam,
‘Alhamdulillah... Semoga dengan panci serbaguna ini, Dik Imah bisa lebih bervariasi dalam memasak.’

Tiba di rumah, sang istri berdecak kegirangan. Malah hampir menitikkan air mata haru.
“Abaaaah... Ini apaan?” Ucapnya halus seraya membuka kardus panci serbaguna itu.
“Lho, kan di kardusnya sudah ada gambarnya, Mi.” Balas Pak Kamad.
“Ah, Abah jangan langsung kasih tahu gitu dong. Pura-pura buat kejutan gitu kali, Bah...”

Baca Juga Artikel lainnya :

“Coba aja dibuka, Mi. Kali aja isinya cincin sebesar rantai.” Goda Pak Kamad.
“Ya gak perlu berlebihan gitu juga, Bah.”

Mereka saling bertatapan dengan mesra. Sesimpul senyum saling dilayangkan. Bak Dewi Shinta dan Sang Rama. Duhhh.
“Waooo... Ini beneran Abah kasih ke Umi?” Tanya istri memastikan.
“Masak buat si Ozy, Mi?” Canda Pak Kamad.
“Makasih, Bah. Ini bisa sangat membantu Umi memasak aneka resep. Khususnya dari bahan tahu dan tempe.” Balas Imah.

“Hehe, iya, Mi. Mungkin setelah ini resep tahu tempenya bisa ala ala italian food gitu.” “Abah baik sekali. Betul, Bah. Biar gak bosen dengan menu itu itu saja.” Sejenak bulir air mata Imah menetes. Ia tahu pasti berapa harga panci serbaguna itu. Ia tak pernah meminta kado semewah ini. Ia hanya berharap sang suami ingat perayaan ulang tahun pernikahan. Harusnya itu saja. Tapi ternyata apa yang Pak Kamad berikan di luar perkiraannya. Imah tahu pasti harga barang ini sangat mahal untuk seorang guru honorer seperti suaminya.
“Abah sayang Umi. Selamat hari pernikahan kita, ya. Maaf, Abah masih jauh dari kata sempurna sebagai  seorang suami.”

Mendengar ucapan sang suami, Imah merasa tambah terharu. “Sudah, Bah... Jangan buat Umi tambah nangis karena terharu.”
Pak Kamad merasa lega dengan jawaban istrinya. Tak harus Imah tahu dengan sistem kredit atau kontan membayarnya. Senyum wanita yang dicintai itu lebih berharga bagi Pak Kamad.

“Bah... Uang belanja Umi gak kepotong setelah Abah ngredit panci serbaguna ini, kan? Iya kan, Bah?” Bisik Imah dengan tatapan setajam elang, namun masih dengan bulir air mata di pipi tersebab haru tadi.
Pak Kamad kaget, namun kagetnya tertutupi dengan tampang cengengesannya.
“Hehehe. Tentu tidak to, Mi...” Jawab Pak Kamad garuk-garuk kepala, “Ngomong-ngomong, kok Umi tahu Abah ambil panci ini kredit?”
“Umi kan tahu bulanan Abah berapa. Umi tahu kok sales merk yang sama pernah masuk nawari ke rumah per rumah di kampung ini. Mbak Yanti dan Bu Maya yang beli...” Balas Imah masih sendu.
“Ahhhhh... Tapi Umi percaya cinta Abah kontan seratus persen meskipun kadonya kreditan, kan?” Kembali Pak Kamad bercanda dengan wajah masih cengengesan.
“Abaaaaahhhhhhhh.”

(Bersambung)

www.kabarmadrasah.com

Terima kasih telah membaca artikel ini, Semoga bermanfaat.
Jangan lupa baca artikel : KH. Ulil Albab Arwani pimpin Bimbingan Muqri' Yanbu'a

Untuk melihat lebih jauh tentang semua postingan blog kabarmadrasah ini,, silakan kunjungi Daftar Isi ]

Semoga bermanfaat dan jangan lupa  klik tombol like dan Share Terima Kasih
Baca selengkapnya ...

19 February 2019

Edisi Nomer Wahid

Kabarmadrasah.com - Edisi perdana cerita keluarga Pak Kamad, bernama asli Muhammad. Hanya karena pengaruh logat jawa yang kental, beliau lebih sering dipanggil Pak Kamad ketimbang bersusah Pak Muhammad. Ia seorang guru honorer di sebuah madrasah swasta, memiliki seorang istri yang kerap disapa Imah. Nama panjangnya Maimunah. Serta seorang putra yang duduk di kelas lima, Ozi. Si Ozi ini bersekolah di tempat yang sama seperti Pak Kamad mengajar.
     
http://www.kabarmadrasah.com/
Satu pagi di sebuah warung milik Mak Atun, Imah sedang memilih-milih lauk untuk di masak nanti.
      “Kok dipilah-pilih terus to, Mbak Imah? Nanti daganganku pada gembuk (baca;empuk, rusak)” Ucap Mak Atun.
        “Ini lho, Mak. Bingung... Antara pilih tempe atau tahu.” Tukas Imah.
Terdengar Mbak Yanti, Mbak Nana, Bu Maya sudah berebut antrian minta dihitung barang belanjaannya.
      “Aku ndang diitung, Mak. Ayam sekilo, apel sak bungkus, buah naga dua.” Ucap Mbak Yanti dengan alis bersulam dan kutek merah bersinar di ujung kukunya.
      “Aku daging kebo setengah kilo, buah pir, brambang bawang lombok, kecap sak botol.” Sahut Mbak Nana dengan mengibaskan tangan yang berhias gelang bak toko mas berjalan.

Tak kalah Bu Maya dengan guratan lipstik merah merona menyahut, “Aku juga buruan diitung, Mak. Cumi-cumi, semangka sak gelondhong, sosis satu bungkus, kulit pangsit, sama minyak goreng yang kemasan dua kilo.”
       “Sik to, sabar. Sesuai antrian.” Jawab Mak Atun, si pemilik lapak.

Dalam hati Imah bergumam, kapan suaminya memberikan uang belanja yang lebih agar dapat menikmati aneka lauk yang mungkin menikmatinya saja setahun sekali. Kalau bukan perayaan Idul Fitri, ya awal pembukaan bulan Ramadhan.
          Ketiga pembeli itu telah berbaur pulang. Sementara Mak Atun masih heran sama Imah.
         “Mbok ya ndang dipilih, Mah. Tempe ya enak, tahu ya mantep.”
        “Tempe saja, Mak. Tambah terasi seribu, ya! Di rumah lagi habis.”
      “Ndak sekalian satu kotak kecil ini terasinya? Kemasan ekonomis, lima ribu rupiah.” Rayu si penjual.
      “Seribu dulu, Mak. Nyambel buat dua hari cukup itu.”
      “Sayurnya? Bayem? Kangkung? Kol? Brokoli?”
      “Ramban di belakang rumah, Mak. Kangkung dan bayam yang ditanam Kang Kamad lumayan.” Balas Imah.
Pukul setengah dua siang di ruang makan kecil Pak Kamad. Olahantempe yang lezattersaji dari tangan Imah, Pak Kamad dan Ozi menyantap dengan lahap.
      “Mantap masakan Umi-mu ya, Le?” Tanya Pak Kamad.
      Si Ozi menjawab, “Betul, Bah. Kali ini dua menu lauknya. Kering tempe, sama mendoan.”
      “Alhamdulillaaah...” Ucap sang Abah.

Usai menyantap hidangan, si Ozi bergegas pamitan untuk berangkat ke madrasah diniyah. Sang Abah tadinya mengajak Ozi bareng, karena di madrasah diniyah itu pula Pak Kamad juga mengajar fiqih salaf. Tapi dengan alasan ingin mengendarai sepeda barunya lantaran begitu bersemangat, Ozi memilih berangkat lebih dulu.

Begitu Ozi menghilang dari pandangan, Imah berujar, “Kapan kita bisa memberi makanan yang bergizi buat Ozi ya, Bah... Tiap hari tahu tempe, gimbal ketela, perkedel ubi, sayur ramban. Jangan salahkan kalo Ozi itu otaknya ndak bisa kayak anak yang banyak makan keju to, Bah...”

Baca Juga Artikel lainnya :

Pak Kamad ini malah cengengesan. Bingunglah si Imah.
      “Abah kok ngguya-ngguyu, to... Kapan kita bisa membahagiakan Ozi layaknya anak-anak yang lain, Bah?” Dengan cubitan romantis mendarat di pinggang suami, Imah melanjutkan tanya.
      “Lha kok ndak diesemi ki piye to, Umi cantik?”
      “Ah, Abah ini. Kenapa tidak dijawab yang serius sih, Bah.”,
      “Lha ini serius. Begini istriku yang cuantiiikkk, sing ayune rak ketulungan. Sekarang saya tanya. Atas dasar apa mengukur kebahagiaan Ozi?”
      “Memberinya makanan bergizi juga termasuk, Bah.”
      “Opo tempe ndak bergizi?”
      “Tapi Ozi jarang makan ayam, Bah.”
      “Nek kajatan yo entuk ayam, to? Nek ada wali murid bernazar juga kadang ngasih ingkung ke guru madrasah, wong konco-konco guru juga ndak sedikit yang dibungkus karena sayang anak kok, Mi.” Jelas Pak Kamad. Tapi sang istri masih menjejal pertanyaan lagi.
      “Abah ini juga, ngasih sepeda Ozi kok dari pasar loak. Berarti cinta Abah ke Ozi sebatas barang bekas.”

      “Lho lho lho... Umi ndak lihat tadi ekspresi Ozi senangnya bagaimana? Ozi terlalu polos untuk menilai benda itu mahal atau tidak, anak kita masih buta dari hal yang bersifat materi. Jangan ajari anak untuk bangga dengan kemewahan.namun mengajarinya cukup dalam keterbatasanitu sing penting.  Ozi bersemangat naik sepeda baru rasa second. ”
      “Alaaah, Ilmu mantiq-nya sampeyan kok ya dipraktekkan buat debat sama istri to, Bah?” Cemberut si Imah.

      “Sini to, Cah Ayu... Ndangak menduwur kuwi biso ndadi’ake keliliben. Bersyukur Ozi sehat, minta nya ndak macem-macem. Dan yang paling penting kamu istri yang nomer wahid (baca;satu) ndak ada tandingannya.” Rayu Pak Kamad.

Sejenak Imah berpikir, “Sik sik, apa tadi Abah bilang? Nomer wahid? Berarti akan ada nomer Tsani, Tsalis, dan seterusnya, Bah?” Imah memukul-mukul punggung suaminya.
“Eh eh eh, Ini kok mukul-mukul mau ngaja "tanding" ya? Nanti malem wae, Mi... Abah musti berangkat ngajar diniyah ini” Canda Pak Kamad
“Abaaaahhhhhhhh”


(Bersambung)


by :




www.kabarmadrasah.com

Terima kasih telah membaca artikel ini, Semoga bermanfaat.
Jangan lupa baca artikel : KH. Ulil Albab Arwani pimpin Bimbingan Muqri' Yanbu'a

Untuk melihat lebih jauh tentang semua postingan blog kabarmadrasah ini,, silakan kunjungi Daftar Isi ]

Semoga bermanfaat dan jangan lupa  klik tombol like dan Share Terima Kasih
Baca selengkapnya ...

18 February 2019

Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf doakan Madrasah Undaan Kudus

Kabarmadrasah.com -  KKMI Undaan Kudus yang terdiri dari para Kepala Madrasah dan Bendahara BOS Madrasah bersilaturrahim ke kediaman Al-Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf Solo Jawa Tengah. Kegiatan silaturrahim ini dimaksudkan sebagai ikhtiar batin agar semua madrasah di Kecamatan Undaan senantiasa diberikan kelancaran dan perkembangan yang berkemajuan. Dalam suasana ramah tamah dengan para tamu tersebut, beliau Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf, memberikan banyak pencerahan, nasehat dan wejangan berbagai hal. Kebetulan hari itu  ada beberapa rombongan tamu dari berbagai daerah antara lain Kudus, Sarang Rembang, Banjarnegara, dan masih banyak lainnya.

Beliau juga mengaminkan hajat apa yang disampaikan para tamu di sela - sela tausiyahnya dengan senyum dan keramahan khas beliau, yang menyejukkan bagi siapapun yang memandang.

Kami lansir dari rangkuman KH. Ali Murtafiin,S.Pd.I selaku Ketua KKMI Undaan Kudus, setidaknya ada beberapa nasehat Habib Sech bin Abdul Qodir Assegaf yang diberikan antara lain:
1.  Betapa hebat dan tingginya kedudukan wanita dalam agama, terutama seorang ibu yang  oleh Allah ditakdirkan untuk mengandung, melahirkan dan merawat serta membesarkan anak-anaknya. Pahala tersedia buat para ibu, bahkan tanpa keluar rumah pun banyak pahala dengan melayani dan mengurus keluarga. Beliau juga menambahkan bahwa do'a ibu itu lebih mustajab, lebih dikabulkan oleh Allah SWT
2. Jangan merasa benar sendiri, karena kebenaran itu relatif. Tidak ada manusia yang mutlak benar kecuali Nabi Muhammad Saw. karena apa yang dikatakan beliau tiada lain adalah wahyu Allah yang diwahyukan/disampaikan kepadanya.

Baca Juga Artikel lainnya :

3. Selalu memohonkan ampunan Allah atas orang-orang mukmin diantaranya dengan doa dan wirid, antara lain dengan membaca Astaghfirullah lil mukminin wal mukminat sebanyak 27 x setelah selesai sholat Subuh dan Maghrib
4. Perbanyak syukur kepada Allah atas segala nikmat yang telah diberikan. Niscaya Allah akan menambah nikmat-nikmat yang lain yang belum diberikan
5. Kalau jadi guru, jalani saja, syukuri, luruskan niat yang baik, nasyrul ilmi dan lain sebagainya.

Dan masih banyak  dawuh-dawuh lain perihal acara-acara beliau yang akan datang secara regional, nasional dan bahkan mancanegara.

Acara sowanan dan ramah tamah dengan Al-Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf dimulai sekitar pukul 10.00 sampai 12.00 dengan mendengar berbagai hajat, persolan, tanya jawab dan nasyid / qosidah oleh beliau, selanjutnya diakhiri dengan doa (Solo, 30 /01/ 2019 )

Kegiatan tersebut dilaksanakan merupakan kegiatan rutin tahunan KKMI Kecamatan Undaan Kudus untuk bersilaturrahim kepada sesepuh , pinisepuh, tokoh agama dan ulama. Rombongan melanjutkan kegiatan dengan ziarah ke makam Al-Habib Anis bin Alwi Al-Habsy  Solo, berdoa kepada Allah dengan bertawasul kepada beliau . Semoga madrasah pada umumnya, dan secara khusus di wilayah Undaan Kudus diberikan keberkahan, kelancaran, dan semakin maju dalam prestasi, santun dalam pekerti, agar slogan madrasah hebat bermartabat benar-benar terwujud, Amiiin

Demikian artikel Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf doakan Madrasah Undaan Kudus , semoga banyak manfaat dan memotivasi kebaikan bagi Bapak/Ibu dengan berbagai kegiatan dan kebaikan, termasuk bersilaturrahim 

www.kabarmadrasah.com

Terima kasih telah membaca artikel ini, Semoga bermanfaat.
Jangan lupa baca artikel : KH. Ulil Albab Arwani pimpin Bimbingan Muqri' Yanbu'a

Untuk melihat lebih jauh tentang semua postingan blog kabarmadrasah ini,, silakan kunjungi Daftar Isi ]

Semoga bermanfaat dan jangan lupa  klik tombol like dan Share Terima Kasih
Baca selengkapnya ...

16 February 2019

Berbuat baik kepada Orang Tua

Kabarmadrasah- Alkisah, suatu hari, Nabi Sulaiman terbang ke angkasa, di atas angin ( sebagai salah satu mukjizat beliau). Saat terbang, beliau melewati laut yang amat dalam. Di sana, ia melihat ombak yang menakutkan karena tiupan angin. Kemudian, beliau memerintahkan angin itu untuk mengalir dengan tenang. Selain itu, ia memerintahkan jin-jin agar mencebur ke dalam air melihat sesuatu yang ada di dalamnya. Merekapun tenggelam tertelan air satu per satu. Luar biasa, mereka menemukan sebuah kubah dari zamrud putih yang tidak berpintu.
http://www.kabarmadrasah.com/
Mereka memberitahukan penemuan itu kepada Nabi Sulaiman. Lalu, Nabi Sulaiman memerintahkan mereka untuk mengeluarkan benda tersebut. Mereka mengeluarkan dan meletakkannya di depan Nabi Sulaiman. Beliau kagum dan senang melihatnya dan berdoa kepada Allah SWT. Tiba-tiba zamrud tersebut terbelah dan pintunya terbuka. Sungguh menakjubkan, di dalamnya terdapat seorang pemuda bersujud kepada Allah SWT.

"Apakah kamu dari bangsa malaikat atau dari bangsa jin?" tanya Nabi Sulaiman
"Tidak! Aku dari jenis manusia," jawab si pemuda
"Dengan apa kamu memperoleh kemuliaan ini?" tanya Nabi Sulaiman
" Dengan birrulwalidain  ( berbuat baik kepada orang tua). Aku mempunyai ibu tua yang sangat lemah. Aku menggendongnya di punggungku. Diantara doa yang  beliau panjatkan adalah , " Ya Allah, berilah ia anugrah kebahagiaan. Dan setelah wafatku, jadikanlah tempatnya nanti tidak di bumi dan tidak di langit." 

Baca Juga Artikel lainnya :

Ketika si ibu meninggal, aku berkeliling di pinggir pantai. Aku melihat sebuah kubah terbuat dari zamrud putih . Saat aku mendekatinya , pintu kubah tersebut terbuka untukku. Aku masuk ke dalamnya, dan kemudian tertutup. Aku tidak tahu, apakah aku di bumi, atau di udara, atau di langit. Di dalamnya, Allah SWT memberikan rezeki kepadaku," jelas si pemuda

"Bagaimana rezekimu itu datang kepadamu?" tanya Nabi Sulaiman penasaran
"Ketika aku lapar, keluarlah sebatang pohon dari sebuah batu. Dari pohon tersebut, keluarlah buah yang kemudian darinya memancar air putih, lebih putih daripada susu, lebih manis daripada madu, dan lebih dingin daripada salju. Aku makan dan minum darinya. Apabila lapar dan dahaga telah hilang, hidangan itu lenyap," jawab si pemuda

"Bagaimana kamu mengetahui siang dan malam?" ujar Nabi Sulaiman
"Apabila fajar muncul, kubah menjadi putih dan bersinar. Dan apabila matahari tenggelam, kubah menjadi gelap. Dengan tanda-tanda itu, aku mengetahui siang dan malam." jelas si pemuda

Baca Juga Artikel lainnya :

Setelah pembicaraan itu, Nabi Sulaiman berdoa kepada Allah SWT. Selang beberapa saat, kubah tertutup. Tiba-tiba, kubah berwarna putih seperti putih di dalam kegelapan, dan kembali ke tempat semula di dasar laut. Allah Maka Kuasa atas segala sesuatu.

Demikian sekelumit kisah yang kami ambil dari Kitab An-Nawadir karya Syekh Syihabuddin Ahmad bin Salamah al-Hufi al-Qalyubi al-Misri

Semoga kisah tersebut dapat menyadarkan kita untuk senantiasa berbuat baik kepada Orang tua, (birrul walidain). Karena bagaimanapun juga, sebab merekalah kita dilahirkan, dengan kasih sayang merekalah kita dibesarkan. Apapun jabatan kita, status kita, kepandaian kita, mari hormati dan berbuat baik kepada orang tua, senantiasa doakan mereka setiap saat, minimal seusai sholat , agar senantiasa diampuni segala khilaf dan dosanya, dan mendapat kasih sayang Allah sebagaimana mereka mengasihi kita sewaktu kecil, Amiin

www.kabarmadrasah.com

Terima kasih telah membaca artikel ini, Semoga bermanfaat.
Jangan lupa baca artikel : HARGAI MAINAN ANAK

Untuk melihat lebih jauh tentang semua postingan blog kabarmadrasah ini,, silakan kunjungi Daftar Isi ]

Semoga bermanfaat dan jangan lupa  klik tombol like dan Share Terima Kasih
Baca selengkapnya ...

05 February 2019

KH. Ulil Albab Arwani pimpin Bimbingan Muqri' Yanbu'a

Kudus, Kabarmadrasah.com -  KH. Ulil Albab Arwani memimpin langsung jalannya acara Bimbingan Muqri’ Yanbua ( BMY ) yang diselenggarakan oleh Lajnah Muroqobah Yanbu’a ( LMY ) Kecamatan Undaan Kudus ( Selasa, 5 Pebruari 2019 )
Acara tersebut dilaksanakan dalam rangka memantapkan metodologi yanbu’a bagi bapak / Ibu guru yang mengajar RTQ metode yanbu’a, serta untuk memperoleh sanad ilmu Alqur’an . Bertempat di Aula MA NU Tamrinuth Thullab Undaan Lor Undaan Kudus , acara berlangsung dengan khidmat , dimulai dari pukul 07.00 dan selesai pada pukul 14.30 WIB. Menurut Ketua LMY Undaan , Bapak Bussiri,S.Pd kami mendapati informasi bahwa peserta Bimbingan Muqri’ Yanbu’a (BMY)  tersebut diikuti sejumlah 225 guru RTQ  dan peserta umum  .

Dengan mengenakan seragam kebesaran Yanbu’a bagi peserta yang sudah punya, dan bagi yang belum memakai pakain putih, semua peserta mendengarkan, menyimak dan sesekali mengikuti apa yang diajarkan, bimbingkan dan contohkan oleh beliau KH.  Ulil Albab Arwani.

Diantara materi yang dituturkan secara singkat kami sampaikan sebagai berikut :

FADHILAH ALQUR'AN
1. Kitab yang paling utama
Oleh Karena Alqur’an sebagai kitab yang utama, apapun dan siapapun yang berhubungan dengan  Al-Qur'an akan menjadi utama. Orang yang belajar Alqur’an, orang yang mengajar Alqur’an menjadi sebaik-baik orang sesuai dengan hadist rasulullah SAW : 

Dari Usman bin Affan r.a. ia berkata, Rasullah Saw. bersabda: “orang terbaik dari kamu ialah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya”. (HR al-Bukhari)

Baca Juga Artikel lainnya :

Untuk itu, sudah semestinya kita umat islam agar  sangat memperhatikan Al-Qur'an. Sebagai orang cerdas, tentu yang dipilih adalah pilihan yang utama. Selalu menjadikan Alqur’an teman hidup, ke manapun selalu membawa Alqur’an. Jikalau membawa HP, jangan lupakan  aplikasi Alqur’an ada di dalamnya. Karena Alqur’an adalah kalam Allah, maka siapapun yang ingin berdialog dengan Allah, bacalah Alqur’an

2. Mukjizat Nabi yang paling Agung
Begitu banyak mukjzat yang Allah karuniakan kepada para nabi, tidak terkecuali kepada nabi Muhammad SAW. Namun dari sekian mukjizat yang diberikan kepada nabi Muhammad yang terbesar adalah Alqur’an. Alquran adalah tumbal dunia,,tidak akan qiyamat kalau masih ada Al-Qur'an, maka jika saat Kiamat datang , Allah akan rafa’ Alqur’an dari dunia.

3.Menjadikan hidup bahagia
Alqur’an merupakan petunjuk Allah bagi umat manusia, mana yang baik dan mana yang buruk, agar hidup senantiasa sesuai arah dalam melangkah, maka baca petunjuk dalam Alquran dan amalkan isinya maka hidup akan bahagia dunia dan akhirat, baik petunjuk dalam berdagang, petunjuk dalam bergaul dengan suami istri, maupun dalam hal hutang piutang dan berbagai aspek kehidupan manusia secara komplit diatur dalamnya.

4. Menjadi penolong di hari Kiamat 
 Sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW berikut : 



Yang artinya : Dari Abi Umamah r.a. berkata, aku” mendengar Rasulullah SAW. bersabda: ”Bacalah Ai-Qur’an, karena sesungguhnya Al-Qur’an itu pada hari Kiamat akan memberikan syafa’at kepada pembacanya.” (HR. Muslim)

5. Pembersih hati
Hati manusia bisa berkarat laksana besi. Lantas bagaimana cara menghilangkan karat itu ? Salah satu jalannya ialah membaca Alquran dan ingat mati

Disamping materi tentang Alqur'an tersebut, beliau KH. Ulil Albab Arwani juga menyampaikan tentang hal ikhwal Yanbu'a dan Muqriul Qur'an , serta memperdalam metodologi Yanbu'a mulai dari jilid pemula sampai jilid akhir beliau sampaikan cara mengajar sesuai tuntunan yang ada dan pada akhirnya beliau ijazahkan bagi peserta untuk bisa dilaksanakan dalam kehidupan 

Demikian artikel tentang KH. Ulil Albab Arwani pimpin Bimbingan Muqri' Yanbu'a Undaan Kudus, semoga bermanfaat bagi kita semua, Amin 

www.kabarmadrasah.com

Terima kasih telah membaca artikel ini, Semoga bermanfaat.
Jangan lupa baca artikel : HARGAI MAINAN ANAK

Untuk melihat lebih jauh tentang semua postingan blog kabarmadrasah ini,, silakan kunjungi Daftar Isi ]

Semoga bermanfaat dan jangan lupa  klik tombol like dan Share Terima Kasih
Baca selengkapnya ...

BIMBING ANAK KEPADA AKHLAK MULIA

Kabarmadrasah.com - Saudaraku semua, sebagaimana telah kami sebutkan pada postingan sebelumnya, bahwa fithrah anak adalah suka meniru. Meniru apa yang dilihat, meniru apa yang didengar dan meniru apa yang menjadi kebiasaan sekelilingnya.

Dalam mendidik anak agar berperangai dan berperilaku yang baik, sebagaimana risalah diutusnya nabi Muhammad SAW  ke dunia tiada lain hanyalah untuk menyempurnakan akhlak yang mulia, maka ada beberapa pesan penting yang dituturkan oleh Imam Al-Ghazali rahimahullah dalam mendidik anak yaitu pembiasaan akhlak mulia.

Diantara nasehat beliau adalah agar anak tidak dibiasakan meludah di majlisnya, mengeluarkan ingus, menguap di hadapan orang lain, membelakangi orang lain, bertumpang kaki, bertopang dagu, dan menyandarkan kepala ke lengan, karena sikap ini merupakan sikap orang-orang malas.

Sebaliknya , agar mereka diajari untuk membiasakan cara duduk yang baik, dan tidak boleh banyak bicara. Hendaknya mendengarkan dengan baik ketika orang yang lebih tua sedang bicara, berdiri untuk menghormat yang lebih tua usianya, meluaskan tempat duduk ,tidak terbiasa berkata-kata yang tidak ada gunanya dan kata-kata kotor. Tidak pula suka mencaci dan memaki orang lain atau berteman dengan orang yang suka berkata-kata kotor. Demikian itu dikarenakan bahwa sifat dan akhlak tercela itu bisa menular.

Baca Juga Artikel lainnya :

Tidak jarang kami mendapati seorang anak kecil dari keluarga yang baik-baik. Saat awal-awal mempunyai teman, bermain keluar rumah, jauh dari pantauan orang tua, entah itu bermain di rumah tetangga sebelah atau lainnya, tahu-tahu ketika anak pulang dan bercengkerama dengan orang tua dan keluarga di rumah, orang tua mendapati anaknya berucap kata-kata kotor. Ternyata setelah usut punya usut diketahuilah bahwa waktu bermain dengan anak tetangganya, sang anak mendengar teman bermainnya suka berkata kotor, naudzu billah min dzalik.

Begitupun juga kita sebagai orang tua, manakala kita tidak berkeinginan menemui tamu yang datang ke rumah. Sementara kita di rumah, jangan menyuruh anak untuk menemui tamu tersebut dan meminta untuk bilang : "Papa tidak di rumah om” atau "Ibu sedang pergi om” . sekali-kali jangan , karena secara otomatis kita telah mengajari anak untuk berbohong.

Masih banyak adab dan sopan santun yang agama islam ajarkan , mulai dari cara berpakaian, cara makan dan minum yang baik,cara berjalan ketika berpapasan dengan orang lain atau beriringan, cara tidur yang baik semuanya komplit diajarakan dalam agama. Itu yang sedang dibangun dan diajarkan di madrasah-madrasah, di sekolah-sekolah dan di pondok pesantren. Jangan ketika di madrasah diajarakan tata cara dan kesopanan, sementara saat anak pulang  ke rumah dihadapkan pada kenyataan sikap dan tutur kata kita sebagai orang tua berbeda jauh dengan apa yang diajarkan pada anak. Sehingga dalam batin anak ada perbedaan pengetahuan dan tekanan batin.

Baca Juga Artikel lainnya :

Akhirnya sahabatku semua, secara ringkas dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa dalam rangka membentuk kepribadian, karakter dan akhlak yang baik kepada anak keturunan kita, orang-orang yang kita cintai, yuk…! sama-sama kita usaha dan ikhtiar ,biasakan mulai dari diri kita, keluarga kita untuk bertutur kata yang baik, berperilaku yang baik, saat  di rumah, bergaul dengan teman, tetangga dan bermasyarakat

Semoga ada manfaatnya, mohon maaf bila ada kesalahan, kritik dan saran selalu kami harapkan . 
Selamat mendidik anak sholih-sholihah, semoga bernilai ibadah. Amin


www.kabarmadrasah.com

Terima kasih telah membaca artikel ini, Semoga bermanfaat.
Jangan lupa baca artikel : HARGAI MAINAN ANAK

Untuk melihat lebih jauh tentang semua postingan blog kabarmadrasah ini,, silakan kunjungi Daftar Isi ]

Semoga bermanfaat dan jangan lupa  klik tombol like dan Share Terima Kasih
Baca selengkapnya ...

04 February 2019

HARGAI MAINAN ANAK

Kabarmadrasah.com - Anak kecil dengan segala kelucuannya, gemesin, ngangenin, membuat orang yang memandang bahagia dan terhibur. Setiap geraknya penuh makna dan mengundang perhatian. Demi anak, orang tua rela mempertaruhkan nyawa, capek tak dirasa, siang jadi malam dan malam jadi siang untuk mencukupi kebutuhan anak. Bahkan hanya untuk memenuhi sebuah permintaan sang anak berupa mainan.
Dalam sejarah , Aisyah RA. setelah dinikahi Nabi SAW masih membawa serta mainan boneka kesukaannya. Bahkan Nabi-pun mengajak semua teman-teman Aisyah ke dalam rumahnya untuk bermain-main dengan Aisyah.

Begitulah penghargaan Nabi terhadap mainan anak-anak . Dengan mainan anak-anak dapat sugesti, mengembangkan emosinya, meluaskan akalnya, merangsang perkembangan otaknya, memberikan kesibukan pada indera dan perasaannya.

Manfaat lain dari mainan anak adalah menghilangkan kejenuhan, membantu untuk berbakti kepada orang tua, menyenangkan hatinya,dan memenuhi kecenderungan hati dan pikirannya agar kelak anak-anak tumbuh menjadi sosok yang stabil.

Bagi anak yang sudah bersekolah,sepulang dari sekolah, biarlah anak bermain sejenak. Mainan ini berfungsi untuk rehat sejenak setelah berpikir dan belajar di sekolah. Sekedar mainan yang ringan, jangan permainan yang berat dan melelahkan .

Baca Juga Artikel lainnya :


Jika kita melarang anak bermain dan hanya disuruh untuk belajar terus,hal ini akan menjenuhkan pikirannya, memadamkan kecerdasannya,dan membuat masa kecil kurang bahagia.

Bagaimana kalau di sekolah anak-anak beli dan bermain di dalam kelas? Apakah boleh seorang guru merampas mainan tersebut?  Tentu seorang guru dalam hal ini mengambil tindakan yang bijaksana. Ia akan memberi pengarahan,agar uang saku dari orang tua hanya dibelikan jajan yang sehat, yang bisa memulihkan tenaga dan semangat belajarnya lagi saat istirahat sekolah. Adapun bagi anak-anak yang menghabiskan uang jajan hanya untuk beli mainan, dan dengan mainan itu anak-anak melupakan belajarnya di dalam kelas, guru berhak ambil tindakan untuk mengambil dan merampas mainan tersebut untuk sementara, nanti kalau pulang bisa diberikan lagi dengan catatan hanya boleh buta main kalau di rumah.

Dalam hal ini, orang tua jangan lengah, bila kecenderungan anak bermain melulu,maka kondisikan dan kendalikan dengan jatah belajarnya. Ingatkan dan pantau kewajibannya dalam belajar, ibadah dan mengaji.

So, mari kita didik putra-putri kita dengan humanis, penuhi kebutuhan lahiriyah dan batiniahnya. Kalaupun bermain, belikan dan pantau hanya bermain dengan permainan yang edukatif , bukan destruktif, agar fisik dan mentalnya berkembang dengan normal dan seimbang.

www.kabarmadrasah.com

Terima kasih telah membaca artikel ini, Semoga bermanfaat.
Jangan lupa baca artikel : PORSADIN Kudus 2018

Untuk melihat lebih jauh tentang semua postingan blog kabarmadrasah ini,, silakan kunjungi Daftar Isi ]

Semoga bermanfaat dan jangan lupa  klik tombol like dan Share Terima Kasih
Baca selengkapnya ...

03 February 2019

Didik Anak Bersosialisasi

Kabarmadrasah.com - Sekarang ini nilai-nilai sosialisasi dan kekerabatan sedikit demi sedikit mulai luntur. Dimana semakin pudar ikatan kekeluargaan antar sesama. Kalau dalam istilah Jawa, ora kenal dulur ora kenal tonggo. Semoga bukan karakter dan kepribadian kita, Amiiin
Kalau kita instrospeksi diri, dulu sewaktu kita kecil. Budaya gotong royong di desa sangatlah kuat, baik ketika ada tetangga yang punya hajat nyunatke (khitan) apa mantu (pernikahan) , banyak kerabat yang datang untuk membantu baik tenaga maupun lainnya yang disebut rewang. 

Ada juga yang ketika membuat rumah, mereka saling meluangkan waktu, meliburkan diri dari kewajiban kerjanya untuk membantu saudara dan tetangganya yang disebut sambatan.

Ada juga budaya bersih-bersih lingkungan , pekarangan rumah dan kampung yang disebut kerja bakti.Semua itu merupakan budaya gotong-royong yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia

Belum lagi kalau lebaran, dahulu seorang ayah akan membimbing putra putrinya untuk berlebaran dengan berkunjung ke rumah Kyai dan sesepuh kampung / desa, kerabat dan tetangga dengan istilah "ngampung". Bersilaturahmi dari pintu ke pintu,mengenal mana Simbah,pak de,pak lek,guru mas ,mbak dan lain-lain,saling sapa dan jabat tangan. Bukan sekedar hanya mengucap selamat lebaran lewat Facebook, WhatsApp, Twitter dan media sosial lainnya saja, tanpa berkunjung silaturrahim.

Baca Juga Artikel lainnya :

Apa budaya itu masih ada di lingkungan kita? Sambatan,rewang, kerjabakti, silaturrahim? saya yakin masih ada dan akan tetap ada eksistensinya manakala kita ikut ambil bagian dari nguri-nguri budaya tersebut. Jangan sampai budaya saling tolong menolong itu punah tergerus zaman, Ajari anak-anak kita ,kenalkan mereka dengan cara bersosialisasi, silaturrahim,rasa empati dan simpati terhadap sesamanya.

Bahwa semua budaya tersebut tentang gotong royong sesuai dengan apa yang dianjurkan oleh baginda Rasululllah SAW yang artinya "Tolong menolonglah kalian dalam kebaikan dan taqwa, dan jangan tolong menolong dalam perbuatan dosa dan permusuhan".
Demikian juga dengan budaya silaturrahim, mempererat persaudaraan juga anjuran agama.

Untuk itu, ingatkan kepada anak-anak, bahwa cerdas intelektual tanpa dibarengi cerdas sosial ,tidak akan banyak manfaatnya. Masih banyak kecerdasan lain yang perlu dipelajari, dilatih dan diasah, antara lain kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, kecerdasan estetika dan lain sebagainya

Demikian artikel kali ini, semoga menginspirasi kebaikan

www.kabarmadrasah.com

Terima kasih telah membaca artikel ini, Semoga bermanfaat.
Jangan lupa baca artikel : PORSADIN Kudus 2018

Untuk melihat lebih jauh tentang semua postingan blog kabarmadrasah ini,, silakan kunjungi Daftar Isi ]

Semoga bermanfaat dan jangan lupa  klik tombol like dan Share Terima Kasih
Baca selengkapnya ...

02 February 2019

BAKAT ANAK

Kewajiban pokok yang tidak boleh dilalaikan orang tua terhadap anaknya adalah mengajari anak hal-hal yang fardhu ain yang tidak boleh ditinggalkan oleh seseorang dengan alasan apapun, seperti pokok -pokok iman, rukun-rukun Islam dan kewajiban-kewajibanya seperti bersuci, sholat, puasa,haji dan berbakti kepada orang tua dan lain sebagainya.

Setelah anak diajari tentang hal itu semua, langkah selanjutnya adalah memperhatikan bakat sang anak dan kecenderungannya. Jika orang tua mendapati anak menyukai ilmu-ilmu Islam dan antusias dalam menghafal dan mendalaminya, siapkan untuknya pengajar yang memadai dan buku-buku yang menunjang, cukupi segala keperluan yang berkorelasi dengan bakatnya, agar anak dapat konsentrasi dan merealisasikan tujuan besar menjadi ulama Islam, da'i yang menyeru kebaikan.

Baca Juga Artikel lainnya :


Jika anak punya kecenderungan lain seperti olah raga( sepak bola,tenis meja, badminton dll), seni (baik seni kaligrafi,seni lukis, seni tarik suara dll), teknik maupun bidang pengetahuannya lain yang diperbolehkan dan tidak hina,maka kita sebagai orang tua hendaknya mensupport bibit bakat anak tersebut.

Dalam sekolah/Madrasah sering kali ada event semacam PORSENI dan PORSEMA,OSKANU dan perlombaan lain. Saat itulah seorang guru dituntut kejelian dalam memilah-milah dari sekian peserta didiknya yang mempunyai bakat yang cocok untuk mengikuti mata lomba yang ada.
Makanya, sekolah kami menyediakan wadah kegiatan yang mengasah bibit bakat anak-anak. Ada SANGGAR BAHASA yang melatih anak-anak dalam bidang puisi, pidato bahasa jawa dan Indonesia,serta dongeng. Di sisi lain ada MANCASTER untuk anak-anak yang punya bakat ilmu hitung,dan ada KALIGRAFI yang mengasah bakat seni tulis Arab.

Tugas kita hanya mengarahkan,mengembangkan dan mengaplikasikan software-software kecerdasan dan bakat yang Allah karuniakan pada anak-anak. Usahakan tidak kita paksakan, biarlah mengalir sesuai irama fase-fase kehidupannya.
Jadi, tidaklah mengherankan bila keluarga besar berjibaku dalam hal mebeler, tapi anaknya pilih jadi guru,pun tidak mengherankan, bila bapak ibunya guru, anaknya hobbi sepakbola, dokter dan lainnya.
Ini pendapat saya, jika pendapat sahabatku beda dengan saya, itupun sah -sah saja. Tidak perlu kita paksakan he hehe

www.kabarmadrasah.com

Terima kasih telah membaca artikel ini, Semoga bermanfaat.
Jangan lupa baca artikel : PORSADIN Kudus 2018

Untuk melihat lebih jauh tentang semua postingan blog kabarmadrasah ini,, silakan kunjungi Daftar Isi ]

Semoga bermanfaat dan jangan lupa  klik tombol like dan Share Terima Kasih
Baca selengkapnya ...

01 February 2019

BANGGA DENGAN NAMA KITA

Assalamualaikum warohmatullah Sahabatku semua , kami menyapa dengan do'a semoga sahabatku dimanapun berada tetap dalam lindungan-Nya, menjalani aktivitas keseharian dengan penuh senang dan bahagia, Amin Ngomong-ngomong soal nama, boleh nanya ngga?? Kita punya nama sekarang ini siapa yang ngasih nama kita? Kita senang dengan nama kita? Sudahkah kita bangga dengan nama kita? Apa kita pernah pesan nama yang keren untuk bapak/Ibu dulu waktu lahir? Adakah keinginan untuk merubah nama kita?



Tidak jarang kita jumpai , entah diri kita sendiri, teman, tetangga, kenalan atau bahkan artis idola kita yang berganti nama. Apa penyebabnya? Yang tahu tentu yang bersangkutan sendiri, namun setidaknya karena beberapa alasan antara lain merasa tidak bangga dengan namanya sendiri. Ingin nama keren dari nama yang sebenarnya, atau ingin menyamarkan diri he he. Banyak juga saya punya kenalan di media social facebook dan yang lain dengan nama samaran, mungkin saja ya ?? bukan niatan untuk nyindir lho he he he ……. No problem, yang penting happy dan itu privacy.

Pemberian nama kepada anak adalah kewajiban orang tua. Untuk itu, berilah nama yang baik kepada anak-anakmu, sebagaimana disebutkan dalam hadits Nabi yang berbunyi : “Sesungguhnya kamu semua akan dipanggil pada hari Kiamat dengan nama-nama kamu sekalian,maka perbaguslah nama kalian.” HR Abu Dawud

Baca Juga Artikel lainnya :

Pemberian nama anak mengalami perkembangan yang signifikan sesuai dengan zamannya. Dahulu ketika seseorang mempunyai anak yang baru lahir, mereka bergegas ke rumah seorang kyai/ulama/sesepuh kampung untuk mengabarkan kelahiran anak sekaligus meminta barokah nama. Nama yang diberikan adakalanya merujuk pada daerah atau suku yang bersangkutan, ada yang merujuk pada keluarga besarnya dan ada yang merujuk pada ajaran agamanya. Dalam islam sendiri ada rujukan nama-nama yang dianjurkan semisal tabarrukan pada nama-nama Nabi dengan segala kombinasinya, nama-nama Asmaul Husna dengan segala kombinasinya (semisal Abdur Rohman), dan lain sebagainya.

Pada era sekarang ini, perkembangan Informasi dan Teknologi, beragam aplikasi nama-nama bayi yang indah dan keren sudah sangat mudah ditemukan di playstore dan aplikasi android lainnya, Tinggal kecenderungan kita sebagai orang tua mau pilih yang nuansa agamis,modern atau yang mana, silakan. Yang jelas kalau kata orang bijak, nama adalah do’a. So….berikanlah nama kepada anak kita yang kelak nama itu menjadi kebanggaan bagi dirinya, bagi orang tua, sekaligus menjadi do’a kebaikan agar menjadi putra -putri yang sholih-sholihah, berbakti kepada orang tua, berguna bagi nusa bangsa dan agama, Amin

www.kabarmadrasah.com

Terima kasih telah membaca artikel ini, Semoga bermanfaat.
Jangan lupa baca artikel : PORSADIN Kudus 2018

Untuk melihat lebih jauh tentang semua postingan blog kabarmadrasah ini,, silakan kunjungi Daftar Isi ]

Semoga bermanfaat dan jangan lupa  klik tombol like dan Share Terima Kasih
Baca selengkapnya ...
Designed Template By Blogger Templates - Powered by Kabarmadrasah.com