Madrasah hebat bermartabat- Lebih baik madrasah - Madrasah lebih baik

Breaking News

03 February 2019

Didik Anak Bersosialisasi

Kabarmadrasah.com - Sekarang ini nilai-nilai sosialisasi dan kekerabatan sedikit demi sedikit mulai luntur. Dimana semakin pudar ikatan kekeluargaan antar sesama. Kalau dalam istilah Jawa, ora kenal dulur ora kenal tonggo. Semoga bukan karakter dan kepribadian kita, Amiiin
Kalau kita instrospeksi diri, dulu sewaktu kita kecil. Budaya gotong royong di desa sangatlah kuat, baik ketika ada tetangga yang punya hajat nyunatke (khitan) apa mantu (pernikahan) , banyak kerabat yang datang untuk membantu baik tenaga maupun lainnya yang disebut rewang. 

Ada juga yang ketika membuat rumah, mereka saling meluangkan waktu, meliburkan diri dari kewajiban kerjanya untuk membantu saudara dan tetangganya yang disebut sambatan.

Ada juga budaya bersih-bersih lingkungan , pekarangan rumah dan kampung yang disebut kerja bakti.Semua itu merupakan budaya gotong-royong yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia

Belum lagi kalau lebaran, dahulu seorang ayah akan membimbing putra putrinya untuk berlebaran dengan berkunjung ke rumah Kyai dan sesepuh kampung / desa, kerabat dan tetangga dengan istilah "ngampung". Bersilaturahmi dari pintu ke pintu,mengenal mana Simbah,pak de,pak lek,guru mas ,mbak dan lain-lain,saling sapa dan jabat tangan. Bukan sekedar hanya mengucap selamat lebaran lewat Facebook, WhatsApp, Twitter dan media sosial lainnya saja, tanpa berkunjung silaturrahim.

Baca Juga Artikel lainnya :

Apa budaya itu masih ada di lingkungan kita? Sambatan,rewang, kerjabakti, silaturrahim? saya yakin masih ada dan akan tetap ada eksistensinya manakala kita ikut ambil bagian dari nguri-nguri budaya tersebut. Jangan sampai budaya saling tolong menolong itu punah tergerus zaman, Ajari anak-anak kita ,kenalkan mereka dengan cara bersosialisasi, silaturrahim,rasa empati dan simpati terhadap sesamanya.

Bahwa semua budaya tersebut tentang gotong royong sesuai dengan apa yang dianjurkan oleh baginda Rasululllah SAW yang artinya "Tolong menolonglah kalian dalam kebaikan dan taqwa, dan jangan tolong menolong dalam perbuatan dosa dan permusuhan".
Demikian juga dengan budaya silaturrahim, mempererat persaudaraan juga anjuran agama.

Untuk itu, ingatkan kepada anak-anak, bahwa cerdas intelektual tanpa dibarengi cerdas sosial ,tidak akan banyak manfaatnya. Masih banyak kecerdasan lain yang perlu dipelajari, dilatih dan diasah, antara lain kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, kecerdasan estetika dan lain sebagainya

Demikian artikel kali ini, semoga menginspirasi kebaikan

www.kabarmadrasah.com

Terima kasih telah membaca artikel ini, Semoga bermanfaat.
Jangan lupa baca artikel : PORSADIN Kudus 2018

Untuk melihat lebih jauh tentang semua postingan blog kabarmadrasah ini,, silakan kunjungi Daftar Isi ]

Semoga bermanfaat dan jangan lupa  klik tombol like dan Share Terima Kasih
Comments
0 Comments

No comments:

Designed Template By Blogger Templates - Powered by Kabarmadrasah.com