Madrasah hebat bermartabat- Lebih baik madrasah - Madrasah lebih baik

Breaking News

21 March 2020

Teruslah belajar dan menghafal ( Kisah Imam Syafi'i)



تعلم فليس المرء يولد عالما      وليس اخو علم  كمن هو جاهل

"Belajarlah! Seseorang tidak dilahirkan sebagai seorang alim, 
Pemilik ilmu tidak seperti seorang bodoh."

Inilah salah satu bait sya'ir yang dibuat oleh Imam Syafi'i.
Abu Abdillah Muhammad bin Idris atau lebih dikenal Imam Syafi'i.

http://www.kabarmadrasah.com/

Kealimannya di bidang fiqih telah diketahui orang-orang di seluruh dunia.
Bahkan lebih dari setengah orang-orang muslim di dunia mengikuti madzhabnya. Namun ternyata di balik kisah kehebatannya terdapat kisah tersembunyi yang tak diketahui oleh orang-orang.

Imam Syafi'i lahir di kota Ghaza di tahun 150 Hijriyyah. Tepat dengan tahun kematian Imam Abu Hanifah, imam orang-orang yang bermadzhab Hanafiyy. Imam Syafi'i telah menjadi yatim sejak kecil. Dan beliau dibesarkan sendiri oleh ibunya.

Ia bukan terlahir di keluarga yang kaya raya. Namun walau begitu sang ibu tak pernah menyampingkan pendidikan ilmu syari'at dari Imam Syafi'i. Dan sejak kecilnya Imam Syafi'i memang dikenal dengan kecerdasannya.

Suatu hari guru Syafi'i kecil terlambat datang ke majelisnya. Dengan berani Syafi'i kecil berdiri untuk menggantikan gurunya mengajar teman-temannya. Sejak saat itu, sang guru tahu bahwa Syafi'i bukan anak biasa.

Ia pun memperhatikan Syafi'i kecil dan memutuskan untuk membebaskan biaya pendidikan Syafi'i. Dengan syarat ia mau mengajarkan teman-temannya jika sang guru terlambat atau berhalangan hadir.

Baca Juga

Imam Syafi'i berkata, "Saat membaca buku, aku mendengar guruku sedang mengajari seorang anak tentang ayat Alquran. Aku pun mulai mengahafalnya. Ketika guru selesai mendiktekan semua ayat untuk murid-muridnya, biasanya aku sudah menghafalnya terlebih dahulu. Suatu hari guruku berkata padaku, 'Tak layak bagiku untuk memungut bayaran sepeser pun darimu."

Dan masa muda Imam Syafi'i tak pernah digunakan dengan sia-sia. Waktu kosongnya ia habiskan untuk berada di masjid dan duduk bersama para ulama.
Mengambil pelajaran dan faedah dari mereka.

Setelah merampungkan hafalan Alqurannya, ia pun mulai tertarik menghafalkan hadits. Perpustakaan adalah tempat bersantainya.
Dan di waktu inilah telah mengahafal kitab Al-Muwaththa' karangan Imam Malik, yang kelak akan menjadi gurunya.

Imam Syafi'i bercerita, "Aku telah menghafal Alquran saat aku berumur tujuh tahun, dan berhasil menghafal Al-Muwaththa' saat aku berujur sepuluh tahun."

Imam Syafi'i bukan hanya ahli dalam bidang fiqih. Tapi beliau juga ahli dalam membuat sya'ir. Berbagai macam sya'ir pun yang beliau karang, dari tema ilmu hingga persahabatan.

Semoga artikel singkat  ini dapat memacu semangat kita untuk terus belajar dan tawadu dengan apa-apa yang ingin kita raih, Amin


www.kabarmadrasah.com

Terima kasih telah membaca artikel ini, Semoga bermanfaat.
jangan lupa baca artikel :Download RPP Kelas 1 Kurikulum 2013 Revisi 2017
Comments
0 Comments

No comments:

Designed Template By Blogger Templates - Powered by Kabarmadrasah.com