Madrasah hebat bermartabat- Lebih baik madrasah - Madrasah lebih baik

Breaking News

07 July 2020

Hasud (pengertian,pembagian dan obatnya)

Bagaimana kabar kita hari ini? Sudah olahraga, minum vitamin, dan makan makanan bergizi belum? Lalu bagaimana kabar hatimu?

Kesehatan fisik perlu diutamakan, setumpuk program juga mesti direncanakan. Tapi terkadang kita melupakan kesehatan hati, begitu lalai atas perawatan kesehatan hati.

Betapa banyak manusia yang kekar, nampak sehat dan bugar, tapi hatinya rapuh, mudah mengeluh, mudah marah, iri dan dengki menjadi sifat dan kebiasaan. Riya' dalam amal, sombong dan angkuh dalam setiap melangkah, Na'udzubillah.

Nah, Yuk kita belajar tentang sifat Hasud. Adakah penyakit ini bersarang dalam hati kita? Jika ia, mari segera kita obati.

 

Hasud ialah sifat orang yang merasa tidak senang apabila orang lain memperoleh nikmat dari Allah, baik itu berupa ilmu, harta atau pangkat (kedudukan).

Sehingga ia berharap nikmat yang ada pada orang lain itu hilang. Jadi sifat hasud ini benar-benar buruk dan tercela.

Rasulullah SAW Bersabda:

 اَلْحَسَد يَاكُلُ الْحَسَناتِ كَمَا تَاكُلُ النَارُ الْحَطَبَ

 "Hasud itu dapat  menghilangkan segala macam kebaikan, sebagaimana api membakar kayu bakar."

Sebagian Salaf berkata bahwa awal kesalahan adalah Hasud. Seperti hasudnya iblis kepada Nabi Adam.

Hingga iblis tidak mau bersujud kepadanya dan berusaha membujuknya untuk melanggar Allah dengan memakan buah yang dilarang. Hingga akhirnya Allah mengeluarkan nabi Adam dari surga karena godaannya.

Imam Ghazali membagi hasud menjadi 4 tingkatan

1. Senang akan hilangnya kenikmatan yang ada pada orang lain walaupun nikmat tersebut tidak berpindah kepadanya. Ini adalah hasud yang paling kronis.

2. Senang akan hilangnya kenikmatan yang ada pada orang lain dan ingin nikmat tersebut pindah kepadanya.

Seperti istri cantik miilik  orang yang ingin dia nikahi, dengan berharap suaminya mati atau menceraikannya. Atau jabatan teman yang ingin dia lengserkan.

 3. Menginginkan nikmat sama seperti yang dimiliki orang lain, agar bisa sama sepertinya. Jika tidak mampu menyamainya, maka dia berharap agar nikmat tersebut hilang dari orang lain, agar tidak tampak perbedaan dari keduanya.

 4. Menginginkan nikmat seperti yang dimiliki orang lain, namun jika ia tidak mendapatkan nikmat tersebut maka ia tidak ingin nikmat tersebut hilang dari orang lain. Ini adalah tingkatan paling rendah dan hasud semacam ini sunnah hukumnya jika berkaitan dengan agama.

Lalu, bagaimana cara mengobati hasud?

Ketahuilah bahwa penyakit hasud bahaya untuk dunia dan agamamu. Ini menunjukkan kau tidak suka dengan ketentuan Allah yang diberikan kepada hambaNya.

Allah SWT berfirman

 

وَلَا تَتَمَنَّوْا مَا فَضَّلَ اللَّهُ بِهِ بَعْضَكُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ ۚ لِلرِّجَالِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبُوا ۖ وَلِلنِّسَاءِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبْنَ ۚ وَاسْأَلُوا اللَّهَ مِنْ فَضْلِهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا

 

"Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebagian kamu lebih banyak dari sebagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan. Dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."

Setiap kita punya nasib dan takdir yang berbeda dan indah. Ridha dan Bersyukurlah dengan segala ketentuan Allah . Dan bahagialah dengan kenikmatan yang dimiliki orang lain


www.kabarmadrasah.com

Terima kasih telah membaca artikel ini, Semoga bermanfaat.
jangan lupa baca artikel :Download RPP Kelas 1 Kurikulum 2013 Revisi 2017
Comments
0 Comments

No comments:

Designed Template By Blogger Templates - Powered by Kabarmadrasah.com